Senin, 16 September 2013

Pesan Siar

Beberapa waktu lalu di lingkaran jejaring sosial saya marak informasi tentang ketidakhalalan sebuah restoran. Hal ini bermula dari sebuah pesan siar/broadcast mesaage yang diteruskan ke banyak group whatsapp/bbm.
Tak ayal lagi di era screen on hand saat ini, informasi tersebut akhirnya diketahui banyak orang. Kemudian menjadi menarik karena orang yang pertama kali menyebarkan informasi tersebut menuliskan akun twitter sumber berita. 

Ramailah mention konfirmasi ke akun itu. Akhirnya terkuak bahwa sang sumber yang akun twitternya disertakan bukanlah pangkal dari berita menghebohkan tersebut.
Jangan asal sebar

Saat ini dunia begitu datar. Empati, simpati dan kebencian dengan begitu mudah disebarkan. Semuanya berada dalam genggaman tangan. Semangat menyebarkan informasi(apapun) terkadang tidak berbanding lurus dengan semangat untuk melakukan konfirmasi dan verifikasi berita yang akan kita sebarkan.
Telah meneruskan informasi tanpa verifikasi bukan berarti kewajiban kita gugur. Bisa jadi, tanggung jawab moral kita malah bertambah karena membuat sebuah berita semakin simpang siur tanpa bisa ditelusuri kebenaran dan sumbernya.

Verifikasi dan apresiasi via akun twitter

Pengguna ponsel pintar semakin bertambah. Lalu lintas pesan siar/ broadcast message adalah hal yang sangat sulit dihindarkan dalam interaksi antar sesama. Hampir semua pengguna ponsel pintar pasti juga mempunyai akun twitter. Twitter seperti juga media sosial lainnya berfungsi sebagai sarana personal branding.
Jika dihubungkan dengan fenomena maraknya penyebaran pesan siar yang kurang bertanggung jawab maka keberadaan akun twitter dapat membantu mengatasinya. Sebagai pribadi yang bertanggung jawab pastikan kita hanya menyebarkan berita yang sudah terverifikasi kebenarannya. Verifikasi dapat dilakukan dengan cross check ke orang pertama kita mendapatkan informasi tersebut. Kemudian sebelum menyebarkan kembali pesan itu, tuliskan akun twitter kita dan orang yang menyampaikan pesan tersebut ke kita. Jika perlu cari info tentang akun twitter penulis awal/ penyampai asli suatu pesan.

Mengapa akun twitter? Karena saat ini kredibilitas seseorang dapat dilihat dari apa yang ia kicaukan. Disamping itu, dengan sabak digital di tangan lebih mudah bagi kita untuk melakukan verifikasi via twitter dibandingkan melalui nomor telpon yang dicantumkan.

Selain berfungsi sebagai sarana verifikasi pencantuman akun twitter juga berfungsi sebagai sarana apresiasi. Kita tentu pernah mendapatkan BM tausiah tanpa tau siapa penulis asli pesan tersebut. Mencantumkan sumber asli dan siapa saja yang telah meneruskan pesan kebaikan berarti kita juga menghargai pesan baik tersebut.

Tak mudah memang mengubah tren asal sebar ini. Tapi seperti kata Aa Gym: mulai dari diri sendiri dan mulai saat ini.

Ladang Darek, Kamang Hilia, 6 Agustus 2013